Manusia hidup di dunia ini hanya sementara, kehidupan kekal abadi
nanti di alam akhirat. Terkadang kita lupa akan hal itu. Seolah-olah
kita hidup Cuma satu akali hanya di dunia saja menafikan adanya kehidupan di akhirat
kelak.
Tumpukan tanah kecil yang hanya memiliki ketinggian kurang dari 50
cm menjadi pengingat kita bahwa kita juga akan tidur di sana bersama umat
muslim yang sudah mendahului kita. Kuburan sebagai acuan ketika kita lupa
ibadah sebagai kewajiban kita kepada Allah SWT. Sebagai penggerak jiwa dan raga
kita untuk mencari bekal menuju kehidupan akhirat kita nanti agar menjadi
lebih baik lagi.
Terkadang ada juga orang yang menganggap remeh kuburan, ia anggap
sebagai tumpukan tanah biasa yang tidak ada gunanya sama sekali. Hanya tumpukan
tanah yang di dalamnya terdapat orang yang sudah meninggal beraring seenaknya.
Kuburan adalah tempat tidur terakhir kita setelah kita hidup di
dunia yang dimulai keluarnya kita dari rahim ibu dan berakhir dengan cara masuk
kembali ke rahim ibbu pertiwi. Bagi manusia yang hidup di dunianya bertingkah
laku baik kuburan adalah istana yang megah baginya, rumah idaman tempat ia
menikmati masa ketenangan setelah ia pergi dari masa-masa kyang penuh cobaan
dan ujian di dunia.
Bagi orang yang tak beruntung kuburan adalah ruangan yang sempi,
gelap gilita, bau, dan tak layak untuk disinggahi, hingga ia tak mau untuk
tidur didalamnya, karena itu tidak pantas jik dinamakan tempat persinggahan. Ia
ingin kembali ke bumi dan memulai hidupnya dari awal kembali untuk menghapus
dosa-dosa yang dulu pernah ia lakukan.
Kuburan sebagai penanda adanya manusia yang sudah mendahului kita
pulang ke rahmatullah. Karen amereka adalah pendahulu kita, kita harus
menghormatinya, kita tidak boleh memperlakukan kuburan dengan semena-mena
sekehendak kita. Banyak kita jumpai orang yang duduk di atas kuburan’ padahal
itu adalah tidak layak untuk dilakukan karena kita sama saja dengan tidak
mengharagai si mayit, dan itu jelas-jelas sebuah larangan agama. Rasulullah SAW
bersabda:
عن ابي هلريرة قال: قال رسولله صل الله عليه
وسلم:لايجلس احدكم على جمرة فتحرق ثيابه فتخلص الى جلده خير له من ان يجلس على
قبر. رواه مسلم
“orang
yang duduk di atas bara api yang membakar bajunya sampai ke kulit itu lebih baik daripada orang yang duduk di
atas kuburan.” ( H.R Muslim )
Hadis di atas menjelaskan tentang buruknya orang yang duduk di atas
kuburan, larangan menduduki kuuran adalah sebagai tanda penghormatan kita
kepada orang yang berada di dalam kubur. Ini juga sebagai penggambaran bahwa manusia
adalah makhluk yang mulia. Bukan hanya ketika masih hidup, tapi manusia yang
sudah meninggalpun tetap dimuliakan.
Oleh :
FB Geber Reang
Oleh :
FB Geber Reang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar