Menjadi pemuda yang baik? Tapi bagaimana.?? - AL-MA'UNAH KEPUH

KEPUH - PALIMANAN - CIREBON

Jl. Ki Ageng Tepak Ds. Kepuh Kec. Palimanan Kab. Cirebon Kode Pos 45161 Telp. (0231) 341780

test

Kamis, 08 Februari 2018

Menjadi pemuda yang baik? Tapi bagaimana.??



              Di suatu daerah terdapat sebuah kebiasaan masyarakatnya seperti yang dikatakan pepatah  “obor-obor blarak” yang memiliki arti tentang sebuah semangat atau gerakan yang hanya bertahan sebentar saja. Misalnya dalam sebuah kelompok tib-tiba bersemangat merencanakan ini itu namun keesokan harinya, mereka membatalkan rencana tersebut. Jadi seakan-akan rencana mereka hanya sebatas angan-angan belaka. Harusnya masing-masing orang memiliki kesadaran diri agar masyarakatnya, khususnya para pemuda-pemudi menjadi generasi penerus yang aktif. Karena tidak jarang saya melihat pemuda yang berleha-leha. Hanya beberapa dari mereka yang aktif dari sekian banyaknya pemuda di daerah tersebut.
              Selain kebiasaan di atas, masyarakat di daerah ini juga mayoritas pemikirannya masih kuno. Mereka sedikit sulit mengenyam suatu hal yang baru apalagi menerimanya. Misalnya, diadakannya kegiatan senam pagi bagi para ibu-ibu setiap seminggu sekali. Kegiatan tersebut sudah berjalan lancar selama tiga minggu. Dan setelah itu banyak dari warga, terutama bapak-bapak yang mengkritik miring mengenai perihal itu. Maka kegiatan bersenam dihentikan. Sepertinya masyarakat lebih nyaman dengan adat tradisi lama yang sudah turun temurun. Intinya “ra usah neko-neko”, dengan sesuatu yang baru apalagi terlalu fanatik menanggapinya. Tetapi di sisi lain peduduk di sini memilki sikap ramah dan mudah untuk sosialisasi.
              Melihat hal itu, menurut kami masyarakat dapat membuka pemikiran yang  lebih luas lagi. Karena tidak bisa kita hanya menilai ulasan dari satu sudut pandang saja. Zaman semakin berkembang bukan sedikit peluang untuk menelaah suatu yang baru lebih mendetail lagi. Kita boleh mempertahankan tradisi lama yang memang sudah lama dipertahankan. Itu menjadi suatu ciri khas tersendiri dari sebuah daerah. Tetapi, bukan berarti menolak suatu hal yang baru yang datang dari luar daerah jika memang itu hal yang bersifat positif. Bukankah Indonesia adalah negara multikutural...? Negara yang lahir dari berbagai suku dan bangsa, negara yang memiliki bermacam-macam tradisi,adat dan budaya. Apakah kita salah menerima budaya lain masuk ke daerah kita....?
              Juga untuk para generasi penerusnya, mari bergegas untuk membangun masyarakatnya  menjadi lebih aktif, berpikiran terbuka dan berakhlak. Karena siapa lagi yang akan mebangaun masyarakat,  jika bukan para pemuda dan pemudi dari daerah itu sendiri. Mari kita manfatkan masa muda kita dengan nilai-nilai positif. Saya sendiri sebagai generasi penerus bangsa ingin menjadi penerus yang bermanfaat bagi daerah dan bangsa saya sendiri. Menjadi generasi yang peduli akan kebutuhan-kebutuhan daerahnya. Karena masa muda kita cuma sebentar, beberapa tahun yang akan datang kita hanya tinggal merasakan tentang apa yang telah kita lakukan pada masa muda kita.

Syair bagi pemuda :

إذ الفتى حسب اعتقاده رفع   #    وكل من لم يعتقد لن ينتفع

Artinya :
Karena sebenarnya ketinggian derajat para pemuda itu berbanding lurus dengan keyakinannya. Maka para pemuda yang tidak memiliki keyakinan itu tidak ada manfaatnya.
(Nadzam Kitab Al-Imrity)


Penulis :
Ainul Widad

FB : https://www.facebook.com/aida.netsad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar